Kamis, 12 Maret 2015

TEKNIK-TEKNIK DASAR PEMAHAMAN INDIVIDU

Menurut Herni (2012), pemahaman individu merupakan suatu cara/kegiatan pengumpulan informasi untuk dapat mengenal, mengerti, menilai, serta memahami individu secara keseluruhan, baik karakteristik, latar belakang, maupun masalah yang dialaminya. Dalam kegiatan bimbingan dan konseling, tujuan dari pemahaman individu ini adalah untuk menentukan jenis bantuan yang diberikan. Harapannya, individu akan memperoleh bantuan yang terarah sehingga apa yang diharapkannya dapat tercapai.
Herni (2012) juga mengatakan bahwa pemahaman individu ini sangat penting untuk memberikan warna profesional pada layanan BK. Dalam hal ini, setiap jenis dan strategi layanan memiliki dasar yang kuat sehingga dapat dilakukan secara sistematis. Apabila terjadi kegagalan maka dapat ditelusuri kebelakang, ada dasarnya, dan jika ada kesalahan, dapat ditelusuri letaknya. Pemahaman individu ini dapat berfungsi sebagai dasar pelaksanaan setiap layanan BK, karena dengan pemahaman individu dapat diketahui karakteristik masalah dan kebutuhan bimbingan dari individu yang bersangkutan. Selain itu, hasil dari pemahaman individu ini dapat digunakan sebagai tumpuan dari setiap layanan BK, dalam hubungan dengan prediksi, diagnosis, evaluasi program layanan bagi individu yang bersangkutan.
Aspek – aspek individu yang perlu menjadi objek sasaran pemahan individu yaitu:
§  Aspek Pribadi; terkait dengan individu sebagai pribadi, individu sebagai masyarakat sosial, individu sebagai peserta didik. Dalam hal pembahasan individu sebagai pribadi, sasaran pemahaman indivudu adalah kebutuhan konseli dan/atau permasalahan klien.
§  Aspek Rohani; meliputi aspek kognitif (IQ, bakat) dan aspek nonkognitif (SQ, EQ, sikap, minat).
§  Aspek Sosial; terkait dengan keadaan lingkungan, keluarga (status keluarga, status ekonomi keluarga).
§  Aspek masalah; terkait dengan faktor penyebab masalah, gejala masalah, karakteristik masalah.
Untuk memahami aspek – aspek tersebut, perlu adanya teknik pemahaman individu yang dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu teknik tes dan teknik nontes. Menurut Jayuz (2013), teknik nontes dapat dilakukan dengan wawancara, observasi, angket, sosiometri. Herni (2012) menambahkan beberapa teknik nontes untuk memahami individu, yaitu catatan anekdot, inventori, laporan kepribadian, biografi/autobiografi dan daftar cek masalah. Untuk teknik tes, Aliya (2013) menyebutkan beberapa teknik tes yang dapat digunakan untuk memahami individu, seperti tes intelegensi umum, tes bakat, tes kepribadian, serta tes hasil belajar.
A.      TEKNIK NONTES
1.       Wawancara
Wawancara adalah suatu metode pengumpulan data dengan jalan mengadakan komunikasi dengan sumber data. Komunikasi tersebut dilakukan dengan dialog (tanya jawab) secara lisan, baik langsung maupun tidak langsung. Wawancara bisa dilakukan dengan peserta didik yang bersangkutan atau dengan guru, wali kelas, orang tua maupun teman-temannya bila hal ini diperlukan.
Adapun hal-hal yang perlu dilakukan dalam wawancara, yaitu :
§  Pewawancara harus mendengar, mengamati, menyelidiki, menanggapi, dan mencatat apa yang sumber data berikan. Kadang-kadang ia seperti seorang penginterogasi, kadang-kadang secara tajam ia menyerang dengan menunjukkan kesalahan-kesalahan orang yang diwawancarai, kadang-kadang ia mengklarifikasi, kadang-kadang pula ia seperti pasif atau menjadi pendengar yang baik. Suksesnya suatu wawancara tergantung pada kemampuan melakukan kombinasi berbagai keterampilan sesuai dengan tuntutan situasi dan orang yang diwawancarai.
§  Dalam proses wawancara, pewawancara harus meredam egonya dan melakukan pengendalian tersembunyi. Pewawancara memantau semua yang diucapkan oleh dan bahasa tubuh orang yang diwawancarai, sambil berusaha menciptakan suasana santai yakni suasana yang konduksif bagi berlangsungnya wawancara. Dalam prakteknya, berbagai pikiran muncul dibenak pewawancara ketika wawancara sedang berlangsung. Seperti : Apa yang harus saya tanyakan lagi? Bagaimana nada bicara orang yang diwawancarai ini? Dari gerak tubuh dan nada suaranya, apakah ia terlihat bicara jujur atau mencoba menyembunyikan sesuatu?
Terdapat kelebihan dan kekurangan dalam teknik wawancara. Untuk kelebihannya yaitu Flexibility, Nonverbal Behavior, Question Order, Respondent alone can answer, dan Completeness. Adapun kelemahanya yaitu:
§  Memerlukan banyak waktu dan tenaga dan juga mungkin biaya.
§  Kesalahan bertanya dan kesalahan dalam menafsirkan jawaban, masih bisa terjadi.
§  Keberhasilan wawancara sangat tergantung dari kepandaian pewawancara dalam melakukan hubungan antar manusia (human relation).
§  Wawancara tidak selalu tepat pada kondisi-kondisi tempat tertentu, misalnya di lokasi-lokasi ribut dan ramai.
§  Sangat tergantung pada kesediaan, kemampuan dan keadaan sementara dari subyek wawancara, yang mungkin menghambat ketelitian hasil wawancara.

2.       Observasi
Observasi adalah suatu metode pengumpulan data dengan jalan pengamatan yang bertujuan untuk mendapatkan data tentang suatu masalah sehingga diperoleh suatu pemahaman dan dilakukan  secara langsung, seksama dan sistematis. Sehingga pengamatan memungkinkan untuk melihat dan mengamati sendiri kemudian mencatat perilaku dan kejadian yang terjadi pada keadaan sebenarnya. Observasi yang intensif bisa dilakukan baik di dalam maupun di luar kelas. Pengamat  mencatat hal-hal yang berhubungan dengan perilaku siswa, terutama dalam mengikuti pelajaran maupun dengan teman-temannya. Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui keseharian peserta didik yang diduga mengalami kesulitan belajar.
Teknik observasi ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Diantaranya :
Kelebihan :
§  Data yang dikumpulkan melalui observasi cenderung mempunyai keandalan yang tinggi. Kadang observasi dilakukan untuk mengecek validitas dari data yang telah diperoleh sebelumnya dari individu-individu.
§  Dapat melihat langsung apa yang sedang dikerjakan, aktivitas yang rumit kadang-kadang sulit untuk diterangkan.
§  Dapat menggambarkan lingkungan fisik dari kegiatan-kegiatan, misalnya tata letak fisik peralatan, penerangan, gangguan suara dan lain-lain.
§  Dapat mengukur tingkat suatu pekerjaan, dalam hal waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu unit pekerjaaan tertentu.
Kekurangan:
§  Umumnya orang yang diamati merasa terganggu atau tidak nyaman, sehingga akan melakukan pekerjaannya dengan tidak semestinya.
§  Dapat mengganggu proses yang sedang diamati.
§  Orang yang diamati cenderung melakukan pekerjaannya dengan lebih baik dari biasanya dan sering menutup-nutupi kejelekan-kejelekannya.
3.       Angket
Angket (Questioner) adalah alat pengumpul data melalui komunikasi tidak langsung, yaitu melalui tulisan. Angket ini berisi daftar pertanyaan yang ditujukan kepada responden untuk dijawabnya, dimana peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden, yang bertujuan untuk mengumpulkan keterangan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan responden. Karena angket dijawab atau diisi oleh responden dan peneliti tidak selalu bertemu langsung dengan responden, maka dalam penyusuna angket perlu diperhatikan beberapa hal. Pertama, sebelum butir-butir pertanyaan atau pernyataan ada pengantar atau petunjuk pengisian. Kedua, butir-butir pertanyaan dirumuskan secara jelas menggunakan kata-kata yang lazim digunakan (popular), kalimat tidak terlalu panjang. Dan Ketiga, untuk setiap pertanyaan atau pernyataan terbuka dan berstruktur disediakan kolom untuk menuliskan jawaban atau respon dari responden secukupnya.
Berikut kelebihan menggunakan angket. Bila lokasi responden jaraknya cukup jauh, metode pengumpulan data yang paling mudah adalah dengan angket.
§  Pertanyaan-pertanyan yang sudah disiapkan adalah merupakan waktu yang efisien untuk menjangkau responden dalam jumlah banyak.
§  Dengan angket akan memberi kesempatan mudah pada responden untuk mendiskusikan dengan temannya apabila menemui pertanyaan yang sukar dijawab.
§  Responden dapat lebih leluasa menjawabnya dimana saja, kapan saja, tanpa terkesan terpaksa.

Kelemahan dari angket :
§  Apabila penelitian membutuhkan reaksi yang sifatnya spontan dengan metode ini adalah kurang tepat.
§  Metode ini kurang fleksibel, kejadiannya hanya terpancang pada pertanyaan yang ada.
§  Jawaban yang diberikan oleh responden akan terpengaruh oleh keadaan global dari pertanyaan. Sangat mungkin jawaban yang sudah diberikan di atas secara spontan dapat berubah setelah melihat pertanyaan di lain nomor.
§  Ada kemungkinan terjadi respons yang salah dari responden. Hal ini terjadi karena kurang kejelasan pertanyaan atau karena keragu-raguan responden menjawab.

4.       Sosiometri
Sosiometri adalah suatu teknik untuk mengumpulkan data tentang hubungan sosial seorang individu dengan individu lain, struktur hubungan individu dan arah hubungan sosialnya dalam suatu kelompok. Sosiometri dapat juga dikatakan sebagai alat yang dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang dinamika kelompok dan juga dipergunakan untuk mengetahui popularitas seseorang dalam kelompoknya serta untuk meneliti kesulitan hubungan seseorang terhadap teman-temannya dalam kelompok, baik dalam kegiatan belajar, bermain, bekerja, dan kegiatan-kegiatan kelompok lainnya.
Kegunaan lebih lanjut dari teknik sosiometri ini adalah untuk:
§  Memperbaiki hubungan insani (human relationship);
§  Menentukan kelompok kerja tertentu;
§  Meneliti kemampuan memimpin seseorang dalam kelompok pada suatu kegiatan tertentu;
§  Mengatur tempat duduk dalam kelas; serta
§   Mengetahui kekompakan dan perpecahan anggota kelompok.
Metode ini biasanya digunakan pada kelompok-kelompok kecil (misalnya 10 sampai 100 orang). Apabila terlalu banyak jumlahnya, penentuan hubungan sosial antarindividu akan menjadi kabur dan akan mengalami kesulitan
5.       Catatan anekdot
Catatan anekdot alat yang digunakan untuk mengumpulkan informasi bagi individu yang berupa catatan catatan tingkah laku yang dihasilkan dapat mempermudah guru pembimbing memahami kepribadian siswa. tujuan dari teknik ini yaitu mengumpulkan informasi yang relevan tentang kepribadian siswa melalui pencatatan fakta yang diamati dilingkungan sekolah. Namun satu anekdota belum cukup menyajikan informasi yang relevan, dibutuhkan beebrapa anekdota yang ditulis beberapa pengamat (guru pembimbing, guru mapel). Lalu anekdota dari beberapa pengamat itu dikumpulkan dan  dipelajari dalam satu urutan kronologis yang kemudian diinterpretasi menyeluruh untuk menggamabarkan satu-dua aspek kepribadian siswa.

6.       Inventori
Inventori adalah suatu metode untuk mengumpulkan data yang berupa suatu pernyataan (statemen) tentang sifat, keadaan, kegiatan tertentu dan sejenisnya. Dari daftar pertanyaan tersebut individu diminta untuk memilih mana pernyataan yang cocok dengan dirinya. Inventory adalah metode untuk memahami individu dengan memberikan sejumlah daftar pernyataan yang harus dijawab/dipilih responden sesuai dengan keadaan dirinya. Pernyataan tersebut menyangkut tentang sifat, keadaan, kegiatan tertentu. Jawaban responden tersebut selanjutnya ditafsirkan oleh pengumpul data tentang keadaan responden dan responden memahami diri. Inventory tergolong metode laporan diri (self-repport) atau diskripsi diri (self-deskripsi). Personality inventory mengungkap ciri/aspek kepribadian bentuknya pernyataan dgn jawaban singkat.. Contoh : (iniventory kepribadian, inventory minat, tingkat nilai religius, bisa juga untuk mengungkap sistem nilai pada suatu mausia.
Teknik inventori ini digunakan untuk:
§  Pemahaman pribadi secara umum: Minat, Sikap, Kebiasaan belajar, Tempramen, Karakter, Jenis masalah
§  Pemahaman terhadap lingkungan social
§  Pemahaman perkembangan individu yang meliputi : Landasan religious, Perilaku etis, Kematangan emosi, Kematangan intelektual, Kesadaran tanggung jawab, Peran sosial (wanita dan pria), Penerimaan diri dan pengembangan, Kemandirian dan perilaku ekonomis, Persiapan karir, dan Hubungan dengan teman sebaya

7.       Biografi atau autobiografi
Alat pengumpul data melalui catatan yang ditulis sendiri maupun orang lain. Biografi ditulis oleh orang lain yang berisi riwayat hidup seseorang. Autobiografi adalah alat pengumpul data yang ditulis sendiri oleh orang itu hingga akhir hidupnya. Objek yang dipahami dalam penulisan biografi adalah:
§   Keterangan tentang diri
§   Saya dan keluarga
§   Riwayat kesehatan
§   Riwayat pendidikan
§   Rekreasi pengisian waktu luang
§   Pribadi saya
Konselor dapat membantu peserta didik membuat  autibiografi dengan memberikan suatu daftar yang dicantumkan
§   Cita-cita
§   Pengalaman yang paling mengesankan
§   Keadaan orang tua
§   Riwayat pendidikan
§   Riwayat kesehatan
§   Kegiatan untuk mengisi waktu luang
§   Hubungan dengan teman-teman
§   Masa depan pendidikan
8.       Daftar Cek Masalah
Daftar cek masalah merupakan alat atau instrumen yang berupa daftar cek yang khusus disusun untuk merangsang/memancing pengutaraan masalah-masalah atau problem-problem yang pernah atau sedang dialami seseorang. Dafar cek masalah berguna untuk mengetahui data pribadi siswa yang mencerminkan tingkah laku siswa beserta masalah-masalah yang sudah dan pernah dialami oleh siswa yang tidak dapat diungkapkan secara lisan.

B.      TEKNIK TES
1.       Tes intelegensi umum
Tes semacam ini digunakan untuk mengukur kecerdasan. Satuan yang digunakan dalam tes Binet adalah IQ (intelegence question) yang diperoleh dari hasil pembagian antara usia mental dengan usia kronologis dikalikan 100.
2.       Tes bakat
Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan dalam aspek-aspek khusus, seperti aspek verbal (kemampuan berbahasa), aspek numerik (kemampuan menggunakan angka-angka).
3.       Tes kepribadian
Tes kepribadian digunakan untuk mengukur sifat-sifat atau karakteristik primer dan skunder, seperti sifat-sifat stabilitas emosi, rasa humor, seksual dan sebagainya
4.       Tes hasil belajar
Jenis tes yang paling popular dalam dunia pendidikan adalah tes hasil belajar.  Tes ini ada yang distandarisasikan dan ada pula tes buatan guru.  Tujuan utama tes hasil belajar adalah mengukur dan menilai terhadap pengaruh suatu usaha pembelajaran di sekolah. Tes hasil belajar digunakan untuk mengukur kemampuan individu setelah ia menempuh proses belajar-mengajar di sekolah sekaligus mengetahui pencapaian tujuan belajar anak didik. Bentuk tes hasil belajar yang paling dikenal ialah tes bentuk subjektif (tes essay).  Namun adapula bentuk lain seperti tes objektif yang berupa pilihan ganda, tes benar-salah dan sebagainya.



ANALISIS
Dalam mengimplementasikan program layanan bimbingan dan konseling, perlu dilakukan suatu pemahaman terhadap objek bimbingan dan konseling di sekolah, yaitu peserta didik. Pemahaman terhadap individu tersebut sangat penting untuk memberikan landasan terhadap pelaksanaan BK dalam melangkah melayani masing – masing peserta didik.
Pemahaman terhadap individu dilakukan dengan mengumpulkan data dari tiap – tiap individu yang bersangkutan. Data – data tersebut dapat diambil langsung dari individu yang bersangkutan, dapat juga diambil dari orang lain. Aspek – aspek  yang perlu dijadikan objek dalam pemahaman individu yaitu seluruh aspek dalam kehidupan, seperti aspek pribadi (terkait dengan individu sebagai pribadi, masyarakat social, dan peserta didik); aspek rohani (aspek kognitif dan aspek nonkognitif, seperti IQ, bakat, SQ, EQ, sikap, dan minat); aspek social (terkait dengan keadaan lingkungan sekitar); serta aspek masalah (latar belakang terjadinya masalah, karakteristik masalah).
Aspek – aspek tersebut dapat dipahami dengan mengumpulkan data – data tentang individu yang bersangkutan, bisa dengan teknik tes, bisa juga dengan teknik nontes. Terdapat berbagai macam teknik untuk mengumpulkan data peserta didik dengan teknik tes dan nontes. Teknik – teknik tersebut dipilih sesuai dengan kebutuhan data yang diperlukan. Masing – masing teknik mempunyai kelebihan, kekurangan, serta kegunaan masing – masing. Terdapat hal yang membedakan antara teknik tes dan nontes, dalam teknik tes kita memiliki instrument tes yang hanya dapat membandingkan persamaan dan perbedaan. Tetapi, dengan teknik nontes, kita tidak dapat mengambil data tentang kehidupan batin individu (pikiran, emosi, dan minat) serta ciri – ciri yang Nampak secara umum yaitu karakteristik dan kemampuan sosialnya.

DAFTAR PUSTAKA
Aliya, septa. 2013. Hand out Mata Kuliah Pemahaman Individu (Teknik Tes). [Online]. Diakses dari http://septaaliya.blogspot.com/2013/03/hand-out-mata-kuliah-pemahaman-individu.html
Herni, Suti. 2012. Bimbingan dan Konseling: Pemahaman Individu. [Online]. Diakses dari http://suti-bee-bk.blogspot.com/2012/11/pemahaman-individu.html

Jayuz, Hisyam. 2013. Teknik Nontes untuk Memahami Peserta Didik. [Online]. Diakses dari http://hisyamjayuz.blogspot.com/2013/12/teknik-nontes-untuk-memahami-peserta_8.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar