Menurut Herni
(2012), pemahaman individu merupakan suatu cara/kegiatan pengumpulan informasi
untuk dapat mengenal, mengerti, menilai, serta memahami individu secara
keseluruhan, baik karakteristik, latar belakang, maupun masalah yang
dialaminya. Dalam kegiatan bimbingan dan konseling, tujuan dari pemahaman
individu ini adalah untuk menentukan jenis bantuan yang diberikan.
Harapannya, individu akan memperoleh bantuan yang terarah sehingga apa yang
diharapkannya dapat tercapai.
Herni
(2012) juga mengatakan bahwa pemahaman individu ini sangat penting untuk memberikan
warna profesional pada layanan BK. Dalam hal ini, setiap jenis dan strategi
layanan memiliki dasar yang kuat sehingga dapat dilakukan secara sistematis. Apabila
terjadi kegagalan maka dapat ditelusuri kebelakang, ada dasarnya, dan jika ada
kesalahan, dapat ditelusuri letaknya. Pemahaman individu ini dapat berfungsi
sebagai dasar pelaksanaan setiap layanan BK, karena dengan pemahaman individu
dapat diketahui karakteristik masalah dan kebutuhan bimbingan dari individu
yang bersangkutan. Selain itu, hasil dari pemahaman individu ini dapat
digunakan sebagai tumpuan dari setiap layanan BK, dalam hubungan dengan
prediksi, diagnosis, evaluasi program layanan bagi individu yang bersangkutan.
Aspek – aspek individu yang perlu menjadi objek sasaran pemahan individu
yaitu:
§
Aspek Pribadi; terkait dengan individu sebagai
pribadi, individu sebagai masyarakat sosial, individu sebagai peserta didik.
Dalam hal pembahasan individu sebagai pribadi, sasaran pemahaman indivudu
adalah kebutuhan konseli dan/atau permasalahan klien.
§
Aspek Rohani; meliputi aspek kognitif (IQ, bakat)
dan aspek nonkognitif (SQ, EQ, sikap, minat).
§
Aspek Sosial; terkait dengan keadaan lingkungan,
keluarga (status keluarga, status ekonomi keluarga).
§
Aspek masalah; terkait dengan faktor penyebab
masalah, gejala masalah, karakteristik masalah.
Untuk memahami aspek – aspek tersebut, perlu adanya teknik pemahaman
individu yang dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu teknik tes dan teknik
nontes. Menurut Jayuz (2013), teknik nontes dapat dilakukan dengan wawancara,
observasi, angket, sosiometri. Herni (2012) menambahkan beberapa teknik nontes
untuk memahami individu, yaitu catatan anekdot, inventori, laporan kepribadian,
biografi/autobiografi dan daftar cek masalah. Untuk teknik tes, Aliya (2013)
menyebutkan beberapa teknik tes yang dapat digunakan untuk memahami individu,
seperti tes intelegensi umum, tes bakat, tes kepribadian, serta tes hasil
belajar.
A.
TEKNIK NONTES
1. Wawancara
Wawancara adalah suatu metode pengumpulan data
dengan jalan mengadakan
komunikasi dengan sumber data. Komunikasi tersebut dilakukan dengan dialog
(tanya jawab) secara lisan, baik langsung maupun tidak langsung.
Wawancara bisa dilakukan dengan peserta didik yang bersangkutan atau dengan
guru, wali kelas, orang tua maupun teman-temannya bila hal ini diperlukan.
Adapun hal-hal yang perlu dilakukan dalam wawancara, yaitu :
§ Pewawancara harus mendengar,
mengamati, menyelidiki, menanggapi, dan mencatat apa yang sumber data berikan.
Kadang-kadang ia seperti seorang penginterogasi, kadang-kadang secara tajam ia
menyerang dengan menunjukkan kesalahan-kesalahan orang yang diwawancarai,
kadang-kadang ia mengklarifikasi, kadang-kadang pula ia seperti pasif atau
menjadi pendengar yang baik. Suksesnya suatu wawancara tergantung pada
kemampuan melakukan kombinasi berbagai keterampilan sesuai dengan tuntutan
situasi dan orang yang diwawancarai.
§ Dalam proses wawancara,
pewawancara harus meredam egonya dan melakukan pengendalian tersembunyi.
Pewawancara memantau semua yang diucapkan oleh dan bahasa tubuh orang yang
diwawancarai, sambil berusaha menciptakan suasana santai yakni suasana yang konduksif
bagi berlangsungnya wawancara. Dalam prakteknya, berbagai pikiran muncul
dibenak pewawancara ketika wawancara sedang berlangsung. Seperti : Apa yang
harus saya tanyakan lagi? Bagaimana nada bicara orang yang diwawancarai ini?
Dari gerak tubuh dan nada suaranya, apakah ia terlihat bicara jujur atau
mencoba menyembunyikan sesuatu?
Terdapat kelebihan dan
kekurangan dalam teknik wawancara. Untuk kelebihannya yaitu Flexibility, Nonverbal
Behavior, Question Order, Respondent alone can answer, dan Completeness.
Adapun kelemahanya yaitu:
§
Memerlukan
banyak waktu dan tenaga dan juga mungkin biaya.
§
Kesalahan
bertanya dan kesalahan dalam menafsirkan jawaban, masih bisa terjadi.
§
Keberhasilan
wawancara sangat tergantung dari kepandaian pewawancara dalam melakukan
hubungan antar manusia (human relation).
§
Wawancara
tidak selalu tepat pada kondisi-kondisi tempat tertentu, misalnya di
lokasi-lokasi ribut dan ramai.
§
Sangat
tergantung pada kesediaan, kemampuan dan keadaan sementara dari subyek
wawancara, yang mungkin menghambat ketelitian hasil wawancara.
2. Observasi
Observasi adalah suatu metode pengumpulan data
dengan jalan pengamatan yang bertujuan untuk mendapatkan data tentang suatu
masalah sehingga diperoleh suatu pemahaman dan dilakukan secara langsung, seksama dan sistematis.
Sehingga pengamatan memungkinkan untuk melihat dan mengamati sendiri kemudian
mencatat perilaku dan kejadian yang terjadi pada keadaan sebenarnya.
Observasi yang
intensif bisa dilakukan baik di dalam maupun di luar kelas. Pengamat mencatat hal-hal yang berhubungan dengan
perilaku siswa, terutama dalam mengikuti pelajaran maupun dengan
teman-temannya. Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui keseharian peserta
didik yang diduga mengalami kesulitan belajar.
Teknik observasi ini memiliki
beberapa kelebihan dan kekurangan. Diantaranya :
Kelebihan
:
§
Data
yang dikumpulkan melalui observasi cenderung mempunyai keandalan yang tinggi.
Kadang observasi dilakukan untuk mengecek validitas dari data yang telah
diperoleh sebelumnya dari individu-individu.
§
Dapat
melihat langsung apa yang sedang dikerjakan, aktivitas yang rumit kadang-kadang
sulit untuk diterangkan.
§
Dapat
menggambarkan lingkungan fisik dari kegiatan-kegiatan, misalnya tata letak
fisik peralatan, penerangan, gangguan suara dan lain-lain.
§
Dapat
mengukur tingkat suatu pekerjaan, dalam hal waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan satu unit pekerjaaan tertentu.
Kekurangan:
§
Umumnya
orang yang diamati merasa terganggu atau tidak nyaman, sehingga akan melakukan
pekerjaannya dengan tidak semestinya.
§
Dapat
mengganggu proses yang sedang diamati.
§
Orang
yang diamati cenderung melakukan pekerjaannya dengan lebih baik dari biasanya
dan sering menutup-nutupi kejelekan-kejelekannya.
3. Angket
Angket (Questioner) adalah alat pengumpul data
melalui komunikasi tidak langsung, yaitu melalui tulisan. Angket ini berisi
daftar pertanyaan yang
ditujukan kepada responden untuk dijawabnya, dimana peneliti tidak langsung
bertanya jawab dengan responden, yang bertujuan untuk mengumpulkan
keterangan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan responden. Karena angket dijawab atau
diisi oleh responden dan peneliti tidak selalu bertemu langsung dengan
responden, maka dalam penyusuna angket perlu diperhatikan beberapa hal.
Pertama, sebelum butir-butir pertanyaan atau pernyataan ada pengantar atau
petunjuk pengisian. Kedua, butir-butir pertanyaan dirumuskan secara jelas
menggunakan kata-kata yang lazim digunakan (popular), kalimat tidak terlalu
panjang. Dan Ketiga, untuk setiap pertanyaan atau pernyataan terbuka dan berstruktur
disediakan kolom untuk menuliskan jawaban atau respon dari responden
secukupnya.
Berikut kelebihan menggunakan angket. Bila lokasi
responden jaraknya cukup jauh, metode pengumpulan data yang paling mudah adalah
dengan angket.
§
Pertanyaan-pertanyan
yang sudah disiapkan adalah merupakan waktu yang efisien untuk menjangkau
responden dalam jumlah banyak.
§
Dengan
angket akan memberi kesempatan mudah pada responden untuk mendiskusikan dengan
temannya apabila menemui pertanyaan yang sukar dijawab.
§
Responden
dapat lebih leluasa menjawabnya dimana saja, kapan saja, tanpa terkesan
terpaksa.
Kelemahan dari angket :
§
Apabila
penelitian membutuhkan reaksi yang sifatnya spontan dengan metode ini adalah
kurang tepat.
§
Metode
ini kurang fleksibel, kejadiannya hanya terpancang pada pertanyaan yang ada.
§
Jawaban
yang diberikan oleh responden akan terpengaruh oleh keadaan global dari
pertanyaan. Sangat mungkin jawaban yang sudah diberikan di atas secara spontan
dapat berubah setelah melihat pertanyaan di lain nomor.
§
Ada
kemungkinan terjadi respons yang salah dari responden. Hal ini terjadi karena
kurang kejelasan pertanyaan atau karena keragu-raguan responden menjawab.
4. Sosiometri
Sosiometri adalah suatu teknik untuk
mengumpulkan data tentang hubungan sosial seorang individu dengan individu
lain, struktur hubungan individu dan arah hubungan sosialnya dalam suatu
kelompok. Sosiometri dapat juga dikatakan sebagai alat yang dipergunakan
untuk mengumpulkan data tentang dinamika kelompok dan juga dipergunakan untuk
mengetahui popularitas seseorang dalam kelompoknya serta untuk meneliti
kesulitan hubungan seseorang terhadap teman-temannya dalam kelompok, baik
dalam kegiatan belajar, bermain, bekerja, dan kegiatan-kegiatan kelompok
lainnya.
Kegunaan lebih lanjut dari
teknik sosiometri ini adalah untuk:
§ Memperbaiki
hubungan insani (human relationship);
§ Menentukan
kelompok kerja tertentu;
§ Meneliti
kemampuan memimpin seseorang dalam kelompok pada suatu kegiatan tertentu;
§ Mengatur
tempat duduk dalam kelas; serta
§ Mengetahui
kekompakan dan perpecahan anggota kelompok.
Metode ini biasanya digunakan
pada kelompok-kelompok kecil (misalnya 10 sampai 100 orang). Apabila terlalu
banyak jumlahnya, penentuan hubungan sosial antarindividu akan menjadi kabur
dan akan mengalami kesulitan
5. Catatan
anekdot
Catatan anekdot alat yang digunakan untuk mengumpulkan
informasi bagi individu yang berupa catatan catatan tingkah laku yang
dihasilkan dapat mempermudah guru pembimbing memahami kepribadian siswa. tujuan
dari teknik ini yaitu mengumpulkan informasi yang relevan tentang kepribadian
siswa melalui pencatatan fakta yang diamati dilingkungan sekolah. Namun satu
anekdota belum cukup menyajikan informasi yang relevan, dibutuhkan beebrapa
anekdota yang ditulis beberapa pengamat (guru pembimbing, guru mapel). Lalu
anekdota dari beberapa pengamat itu dikumpulkan dan dipelajari dalam satu urutan
kronologis yang kemudian diinterpretasi menyeluruh untuk menggamabarkan
satu-dua aspek kepribadian siswa.
6. Inventori
Inventori adalah suatu metode
untuk mengumpulkan data yang berupa suatu pernyataan (statemen) tentang sifat,
keadaan, kegiatan tertentu dan sejenisnya. Dari daftar pertanyaan tersebut
individu diminta untuk memilih mana pernyataan yang cocok dengan dirinya.
Inventory adalah metode untuk memahami individu dengan memberikan sejumlah
daftar pernyataan yang harus dijawab/dipilih responden sesuai dengan keadaan
dirinya. Pernyataan tersebut menyangkut tentang sifat, keadaan, kegiatan
tertentu. Jawaban responden tersebut selanjutnya ditafsirkan oleh pengumpul data
tentang keadaan responden dan responden memahami diri. Inventory tergolong
metode laporan diri (self-repport) atau diskripsi diri (self-deskripsi).
Personality inventory mengungkap ciri/aspek kepribadian bentuknya pernyataan
dgn jawaban singkat.. Contoh : (iniventory kepribadian, inventory minat,
tingkat nilai religius, bisa juga untuk mengungkap sistem nilai pada suatu
mausia.
Teknik inventori ini digunakan
untuk:
§ Pemahaman
pribadi secara umum: Minat, Sikap, Kebiasaan belajar, Tempramen, Karakter, Jenis
masalah
§ Pemahaman
terhadap lingkungan social
§ Pemahaman
perkembangan individu yang meliputi : Landasan religious, Perilaku etis, Kematangan
emosi, Kematangan intelektual, Kesadaran tanggung jawab, Peran sosial (wanita
dan pria), Penerimaan diri dan pengembangan, Kemandirian dan perilaku ekonomis,
Persiapan karir, dan Hubungan dengan teman sebaya
7. Biografi
atau autobiografi
Alat pengumpul data melalui
catatan yang ditulis sendiri maupun orang lain. Biografi ditulis oleh orang
lain yang berisi riwayat hidup seseorang. Autobiografi adalah alat pengumpul data yang ditulis
sendiri oleh orang itu hingga akhir hidupnya. Objek yang dipahami dalam
penulisan biografi adalah:
§
Keterangan tentang diri
§
Saya dan keluarga
§
Riwayat kesehatan
§
Riwayat pendidikan
§
Rekreasi pengisian waktu luang
§
Pribadi saya
Konselor
dapat membantu peserta didik membuat autibiografi dengan memberikan
suatu daftar yang dicantumkan
§
Cita-cita
§
Pengalaman yang paling mengesankan
§
Keadaan orang tua
§
Riwayat pendidikan
§
Riwayat kesehatan
§
Kegiatan untuk mengisi waktu luang
§
Hubungan dengan teman-teman
§
Masa depan pendidikan
8. Daftar
Cek Masalah
Daftar cek masalah
merupakan alat
atau instrumen yang berupa daftar cek yang khusus disusun untuk
merangsang/memancing pengutaraan masalah-masalah atau problem-problem yang
pernah atau sedang dialami seseorang. Dafar cek masalah berguna untuk
mengetahui data pribadi siswa yang mencerminkan tingkah laku siswa beserta
masalah-masalah yang sudah dan pernah dialami oleh siswa yang tidak dapat
diungkapkan secara lisan.
B.
TEKNIK TES
1.
Tes intelegensi umum
Tes semacam ini digunakan untuk mengukur
kecerdasan. Satuan yang digunakan dalam tes Binet adalah IQ (intelegence
question) yang diperoleh dari hasil pembagian antara usia mental dengan usia
kronologis dikalikan 100.
2.
Tes bakat
Tes ini digunakan untuk mengukur
kemampuan dalam aspek-aspek khusus, seperti aspek verbal (kemampuan berbahasa),
aspek numerik (kemampuan menggunakan angka-angka).
3.
Tes kepribadian
Tes kepribadian digunakan untuk mengukur sifat-sifat
atau karakteristik primer dan skunder, seperti sifat-sifat stabilitas emosi,
rasa humor, seksual dan sebagainya
4.
Tes hasil belajar
Jenis tes yang paling popular dalam
dunia pendidikan adalah tes hasil belajar. Tes ini ada yang distandarisasikan
dan ada pula tes buatan guru. Tujuan utama tes hasil belajar adalah
mengukur dan menilai terhadap pengaruh suatu usaha pembelajaran di sekolah. Tes
hasil belajar digunakan untuk mengukur kemampuan individu setelah ia menempuh
proses belajar-mengajar di sekolah sekaligus mengetahui pencapaian tujuan
belajar anak didik. Bentuk tes hasil belajar yang paling dikenal ialah tes
bentuk subjektif (tes essay). Namun adapula bentuk lain seperti tes
objektif yang berupa pilihan ganda, tes benar-salah dan sebagainya.
ANALISIS
Dalam
mengimplementasikan program layanan bimbingan dan konseling, perlu dilakukan
suatu pemahaman terhadap objek bimbingan dan konseling di sekolah, yaitu
peserta didik. Pemahaman terhadap individu tersebut sangat penting untuk
memberikan landasan terhadap pelaksanaan BK dalam melangkah melayani masing –
masing peserta didik.
Pemahaman
terhadap individu dilakukan dengan mengumpulkan data dari tiap – tiap individu
yang bersangkutan. Data – data tersebut dapat diambil langsung dari individu
yang bersangkutan, dapat juga diambil dari orang lain. Aspek – aspek yang perlu dijadikan objek dalam pemahaman
individu yaitu seluruh aspek dalam kehidupan, seperti aspek pribadi (terkait
dengan individu sebagai pribadi, masyarakat social, dan peserta didik); aspek
rohani (aspek kognitif dan aspek nonkognitif, seperti IQ, bakat, SQ, EQ, sikap,
dan minat); aspek social (terkait dengan keadaan lingkungan sekitar); serta
aspek masalah (latar belakang terjadinya masalah, karakteristik masalah).
Aspek
– aspek tersebut dapat dipahami dengan mengumpulkan data – data tentang
individu yang bersangkutan, bisa dengan teknik tes, bisa juga dengan teknik
nontes. Terdapat berbagai macam teknik untuk mengumpulkan data peserta didik
dengan teknik tes dan nontes. Teknik – teknik tersebut dipilih sesuai dengan
kebutuhan data yang diperlukan. Masing – masing teknik mempunyai kelebihan,
kekurangan, serta kegunaan masing – masing. Terdapat hal yang membedakan antara
teknik tes dan nontes, dalam teknik tes kita memiliki instrument tes yang hanya
dapat membandingkan persamaan dan perbedaan. Tetapi, dengan teknik nontes, kita
tidak dapat mengambil data tentang kehidupan batin individu (pikiran, emosi,
dan minat) serta ciri – ciri yang Nampak secara umum yaitu karakteristik dan
kemampuan sosialnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Aliya, septa. 2013. Hand out Mata Kuliah
Pemahaman Individu (Teknik Tes). [Online]. Diakses dari
http://septaaliya.blogspot.com/2013/03/hand-out-mata-kuliah-pemahaman-individu.html
Herni, Suti. 2012. Bimbingan dan Konseling:
Pemahaman Individu. [Online]. Diakses dari http://suti-bee-bk.blogspot.com/2012/11/pemahaman-individu.html
Jayuz, Hisyam. 2013. Teknik Nontes untuk
Memahami Peserta Didik. [Online]. Diakses dari http://hisyamjayuz.blogspot.com/2013/12/teknik-nontes-untuk-memahami-peserta_8.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar